TABRAKAN MAUT DI KRIAN MERENGGUT SATU KELUARGA


Senin, 1 Desember 2008
Sidoarjo: Tabrakan maut pickup L300 dan minibus Hiace merenggut korban. Mobil mobil pickup nopol AG 8916 VA melaju dari arah Mojokerto menuju Surabaya diduga akibat kelebihan muatan, ban belakang sebelah kanan kendaraan ini pecah kemudian oleng dan menabrak pembatas jalan. Pada saat bersamaan muncul mobil minibus berpenumpang 12 orang hingga tabrakan pun tak dapat terelakkan. Dua orang tewas di tempat. Sementara empat lainnya meninggal dunia di Rumah Sakit Anwar Medika, Krian, Sidoarjo. Jawa Timur.
Dua korban yang tewas tersebut di antaranya seorang ibu bernama Puji Winarti bersama putrinya yang baru berusia TK O besar. Sebelumnya, mereka tengah menjemput saudaranya dari Bandara Juanda yang menjadi TKI, Surabaya. Sementara itu, sopir pickup hanya mengalami luka-luka. Dalam pengakuannya, ia membantah mobilnya kelebihan muatan, kendati polisi menemukan bukti sebaliknya. Kini, korban lainnya yang mengalami luka-luka masih menjalani perawatan intensif.( – Sumber MetroTV- diedit sesuai kenyataan).
Nama-nama korban meninggal kecelakaan:
1. Sringah (52 th), Ds. Wates Kec. Pagu Kab. Kediri
2. Abdul Rohim, Ds. Wates Kec. Pagu Kab. Kediri
3. Puji Winarti binti Seger Somohardjo (panggilan= Win - istri Abdul Rohim), Ds. Wates Kec. Pagu Kab. Kediri
4. Melani Putri Agustina binti Abdul Rohim (panggilan=Melani-usia TK), Ds. Wates Kec. Pagu
5. Supriadi (panggilan= Supri-sopir cadangan), Dsn. Kalipang, Ds. Senden Kec. Kayenkidul
6. 1 Orang dari Dsn Kebonagung Ds. Wonojoyo Kec. Gurah, Kediri
Adapun korban yang dirawat di rumah sakit :
1. Rizka Trisnani binti Abdul Rohim (name panggilan= Riris-SDN Wates kls.6) kondisi kritis, Ds. Wates Kec. Pagu di RS. Karangmenjangan, Surabaya
2. 3 orang kritis dari Dsn Kebonagung Wonojoyo Gurah di RS Anwar Medical
3. 1 orang patah tangan dari Dsn Kebonagung Wonojoyo Gurah di RS Anwar Medical
Jenazah korban diangkut ambulance RS. Anwar Medical Krian dan telah sampai di rumah duka di Kediri sekitar jam 03.00 dini hari tanggal 1 Desember 2008. Adapun biaya yang dibayar kepada RS. Anwar Medical menjadi tanggungan dan telah dibayar pihak korban meninggal dari Desa Wates sekitar sebesar Rp. 19.200.000,-.
Pelaksanaan/ prosesi pemakaman bagi korban dari Desa Wates Kec. Pagu Kab. Kediri dilaksanakan sekitar jam 8.00 tanggal 1 desember 2008. Karena korban meninggal adalah satu keluarga ( ibu, anak, menantu dan cucu) maka dimakamkan di Pemakaman Umum desa Wates dalam satu lobang kubur ukuran 4 meter x 2.5 meter x 2 meter. (Alfa5)

TIGA PAHLAWAN BARU WARNAI HARI PAHLAWAN NASIONAL 2008

Tiga pahlawan baru dikukuhkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat lalu, 7 November. Mohammad Natsir, Abdul Halim Iskandar, dan Sutomo menambah daftar nama pahlawan nasional menjadi 144. Sayang, perjuangan mereka dihargai ala kadarnya oleh pemerintah.

BANYAK kisah sedih dari keluarga pahlawan. Tidak sedikit istri maupun anak-anak pahlawan yang hidupnya serbasusah. Pemerintah sebenarnya sudah berusaha memberikan tunjangan bagi keluarga pahlawan. Hanya, nominal dalam paket tunjangan pahlawan itu masih belum bisa dikatakan layak secara finansial. Seakan-akan tak sebanding.

Hari ini tepat setahun sejak kali pertama pemerintah memberikan penghargaan kepada erhadap para pahlawan atas jasa-jasa mereka. Pada 10 November 2007, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah menyatakan bahwa setiap bulan keluarga pahlawan dan para perintis kemerdekaan Indonesia mendapatkan bantuan dana Rp 1,5 juta per bulan. Lebih kecil daripada gaji guru dengan pangkat terendah yang di APBN 2009 dipatok Rp 2 juta per bulan.

Selain bantuan dana, pemerintah membantu perawatan kesehatan senilai Rp 3 juta per tahun. Bachtiar mengatakan, bantuan dana itu merupakan batas kemampuan pemerintah. ''Bantuan bagi pahlawan dan keluarganya itu hanya berlaku sampai seumur hidup anaknya. Sedangkan cucu tidak,'' ujar Bachtiar ketika ditemui di sela-sela acara persiapan hari pahlawan di kantornya pekan lalu. Pernyataan itu sekaligus memperkuat keterangan yang disampaikan pada peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata tahun lalu.

Jumat lalu (7/11) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menetapkan tiga nama baru untuk melengkapi daftar pahlawan nasional menjadi 144 nama. Tiga tokoh tersebut adalah Bung Tomo, Mohammad Natsir, dan Abdul Halim Iskandar. Dengan kebijakan serupa, otomatis, ketiganya akan mendapatkan hak seperti yang sudah diatur pemerintah.

Hal tersebut dibenarkan Direktur Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial (K2KS) Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Depsos Muchsis Malik. Menurut Muchsis, hak para pahlawan itu akan segera diberikan setelah ketiganya menerima bintang Mahaputra Adipranada yang disematkan langsung oleh presiden. Usai menerima gelar pahlawan tertinggi di Indonesia tersebut, ahli waris pahlawan akan segera meneken MoU untuk mencairkan bantuan. ''Tepat setelah disahkan maka ahli waris berhak mendapatkan tunjangan,'' terang Muchsis.

Proses mandapatkan status pahlawan memang cukup panjang dan berliku. Menurut Kasubdit Kepahlawanan Keperintisan dan Tanda Jasa Depsos Muhammad Nur Sholeh, setiap unsur masyarakat di daerah maupun instansi di bawah pemda berhak mengajukan nama pahlawan lokal. Daftar pengajuan nama pahlawan itu akan disaring di level pemda oleh elemen sejarawan lokal dan diajukan secara administratif kepada Depsos. ''Depsos hanya terlibat di level administratif. Sedangkan secara substansial akan dibahas di sidang BPPP (Badan Pembina Pahlawan Pusat, Red) yang beranggota sejarawan dan ahli,'' ujar Nur.

BPPP, lanjut dia, menggelar sidang penetapan pahlawan lima kali dalam setahun. Dalam sidang tersebut, beberapa aspek yang menentukan kelayakan seorang tokoh untuk diakui sebagai pahlawan nasional. Di antaranya, hasil penelitian tentang tokoh tersebut, riwayat perjuangan di daerah, seminar tentang tokoh tersebut, dan hasil seminar yang menyertakan aspek legal. ''Dalam beberapa kejadian, yang membuat tokoh pahlawan itu gagal diakui sidang adalah karena materi referensi yang diajukan daerah tergolong miskin fakta atau bukti-bukti baru yang membatalkan status tokoh tersebut sebagai pahlawan,'' terang dia.

Nur Sholeh lantas menggambarkan salah satu suasana sidang BPPP. Menurut dia, pernah terjadi perdebatan hingga adu argumen ilmiah sampai melibatkan data-data dan teks asli dalam bahasa Belanda dan bahkan arsip dalam tulisan Jawa. Rata-rata, jelas dia, tebal referensi untuk menentukan status pahlawan seorang tokoh mencapai ratusan halaman.

''Ada salah satu tokoh yang sudah hampir tuntas, tapi ternyata malah dibatalkan. Sebab, ternyata ditemukan data dari VOC di museum pemerintah Belanda bahwa namanya tercatat pernah bekerja sama dengan Belanda sehingga nilai patriotismenya dipertanyakan,'' jabarnya.

''Karena cukup banyak tarik ulur kepentingan dalam penetapan nama pahlawan, kami tak akan bermain-main dengan penetapan nama pahlawan,'' katanya.

Ketiga pahlawan yang kemarin dikukuhkan SBY memiliki jasa yang besar terhadap bangsa ini. Bung Tomo butuh waktu 27 tahun untuk menjadi pahlawan. Natsir, hanya membutuhkan 15 tahun. Sedangkan Abdul Halim butuh waktu 48 tahun.(tom/zul/iro) dikutip utk dok.: Alfa5


Mohammad Natsir Lahirkan Kampus Tertua di Indonesia

SALAH satu peninggalan Mohammad Natsir yang bisa dilihat saat ini adalah Universitas Islam Indonesia (UII) di Jogjakarta. Bersama Mohammad Hatta, Kahar Muzakkir, Moh. Roem, dan Wahid Hasyim, Natsir mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI) di Jakarta pada 8 Juli 1945.

''Saat ibu kota Indonesia pindah ke Jogjakarta, STI ikut hijrah dan kemudian berganti nama menjadi UII,'' kata mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra yang merupakan murid ideologis Natsir.

Perguruan tinggi yang didirikan Natsir cs itu merupakan perguruan tinggi tertua di Indonesia. Lebih tua dari tetangganya, Universitas Gadjah Mada (UGM) yang didirikan pada 19 Desember 1949, Universitas Indonesia (UI) yang didirikan 2 Februari 1950, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang didirikan 2 Maret 1959.

Saat ini UII sudah berkembang besar melahirkan ribuan alumnus. Mantan pimpinan GAM Hasan Tiro merupakan alumnus pertama perguruan tinggi yang dibidani Natsir. Sejumlah pejabat publik di tanah air pun lahir dari kampus yang juga menjadi tempat lahirnya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.

Mulai Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D., Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqqodas, Ketua Komnas HAM Ifdal Kasim, Ketua LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) Abdul Haris Semendawai, serta Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta Hazan Zein Mahmud.

Rektor UII Edy Suandi Hamid menyatakan, UII paling bergembira atas penganugerahan gelar pahlawan bagi Natsir. ''Kampus ini lahir, salah satunya, karena keinginan kuat M. Natsir untuk memajukan pendidikan di Indonesia,'' ujarnya.

Dalam hidupnya, Natsir juga dikenal sebagai sosok yang sederhana. Putri sulung Natsir, Siti Muchliesah, mengisahkan, pada 1956 ada seseorang yang mengantar mobil Chevrolet Impala untuk ayahnya. Saat itu mantan perdana menteri tersebut hanya punya mobil pribadi bermerek DeSoto yang sudah kusam.

Oleh Natsir, mobil itu ditolak. Kepada anak-anaknya, Natsir selalu berpesan agar mencukupkan yang ada dan tidak mencari yang tidak ada.(tom/zul) dikutip utk dok.: Alfa5

JENAZAH IMAM SAMUDRA MENDARAT DI POLDA BANTEN


Deden Gunawan - detikNews
Serang - Belum bisa dipastikan pukul berapa jenazah Imam Samudra tiba di kediamannya di Serang, Banten. Namun, rencananya helikopter yang membawa jenazah pria bermata tajam ini akan mendarat di Polda Banten.

Informasi yang detikcom dapatkan dari sumber di Serang, Banten, Minggu (8/11/2008), jenazah Imam Samudra akan mendarat di Polda Banten. Selanjutnya, jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di kediaman mertua Imam Samudra di Kompleks Pasir Indah, Cinanggung, Serang, Banten.

Menurut sumber tersebut, pengamanan jenazah Imam Samudra di kediaman mertuanya akan sangat diperketat. Terutama pengamanan terhadap wartawan yang hendak mewawancarai istri Imam Samudra, Zakiah Darajad.

Pantauan detikcom, puluhan tetangga dan kerabat sudah memenuhi kediaman mertua Imam Samudra untuk melayat. Mereka tampak asyik ngobrol satu sama lain. Namun mereka pelit berkomentar.

Tampak pula sekitar tiga peleton polisi sedang berjaga-jaga di sekitar rumah tersebut.(anw/iy) dikutip : Alfa5

SKENARIO PEMAKAMAN IMAM SAMUDRA

Minggu, 09/11/2008 08:00 WIB
Deden Gunawan - detikNews

Serang - Keberangkatan jenazah Imam Samudra dari LP Batu, Nusakambangan masih simpang siur. Namun menurut sumber di Kepolisian, helikopter akan tiba di Polda Banten, Minggu (9/11/2008) sekitar pukul 08.00 WIB.

Masih menurut sumber tersebut, begitu tiba di Polda Banten, jenazah Imam akan langsung dibawa ke rumah istrinya, Zakiah Darajad di Pasir Indah, Cinanggung, Serang, Banten dengan jalan darat.

Setelah disemayamkan beberapa saat, pria yang diketahui sebagai koordinator bom Bali I itu akan disalatkan di Masjid Al Manar. Selanjutnya, Imam akan dimakamkan di Makam Keramat Lopang Gede yang berada di belakang masjid tersebut.(ken/iy) dikutip utk dok. : Alfa5

PEMAKAMAN AMROZI & MUKLAS TANPA GEMERLAP KAMERA WARTAWAN

Budi Sugiharto - detikNews
Lamongan - Sekitar pukul 15.20 WIB, Minggu (9/11/2008) jenazah Amrozi dan Muklas akhirnya dimakamkan di sebuah tanah lapang yang berada di sebelah TPU Tenggulun, Lamongan. Pemakaman kedua terpidana mati bom Bali I ini dipimpin Ustad Abu Bakar Ba'asyir.

Jenazah Amrozi dan Muklas dimakamkan di dalam dua lubang. Kedua lubang liang
lahat itu hanya berjarak sekitar 1 meter. Selain itu, didekat kedua makam ini juga terdapat sebuah tulisan yang ditempel di pohon berbunyi, "Makam Pejuang Islam".

Sebelum dimakamkan, jenazah Amrozi dan Muklas sempat disalatkan di Masjid Baitul Mustaqin yang jaraknya sekitar 15 meter dari rumah ibu kandung keduanya, Hj Tariyem.

Setelah itu, jenazah kembali disemayamkan di Ponpes Al Islam untuk memberi
kesempatan kepada santri dan juga para pendukung yang belum sempat melakukan
salat jenazah.

Dalam pemakaman yang dihadiri ratusan massa pendukung Amrozi ini sempat terjadi insiden kecil. Wartawan baik dari mendia cetak maupun televisi dilarang untuk mengambil gambar prosesi pemakaman. Alasan yang diberikan oleh salah seorang santri, larangan itu merupakan wasiat dari Alamarhum Amrozi.(gik/anw) dikutip ulang : Alfa5

ABU BAKAR BA'ASYIR LAYAT AMROZI

Minggu, 09/11/2008 14:07 WIB
Zainal Effendi – detikNews
Lamongan - Teriakan takbir dikumandangkan oleh pendukung Amrozi dan Muklas mengiring kedatangan Ustad Abu Bakar Ba'asyir di Desa Tenggulun, Solokuro, Lamongan,Minggu (9/11/2008). Ba'asyir datang dengan pengawalan ketat dari para pendukung Amrozi.

Suasana ketegangan sedikit terasa saat Ba'asyir tiba. Pasalnya para pendukung Amrozi meminta kepada warga yang ada di jalan desa untuk segera memberikan jalan.

Ba'asyir tiba di Desa Tenggulun pada pukul 13.45 WIB dan langsung masuk ke Pondok Pesantren Al Islam. Simpatisan Amrozi tetap meminta kepada seluruh wartawan untuk tidak mengambil gambar bahkan beberapa kali mereka berteriak, "Kameranya matikan!'

Sementara itu suasana di sekitar tempat pemakamam kedua terpidana mati dipenuhi ribuan warga yang sebelumnya memadati rumah Amrozi dan ponpes. Di calon makam Amrozi dan Muklas terlihat kegiatan membuat nisan dari batu kapur.(wln/nrl) dikutip oleh: Alfa5

AMROZI, CS. DIEKSEKUSI DENGAN MATA TERBUKA

Minggu, 09/11/2008 14:34 WIB

Hery Winarno - detikNews
Jakarta - Amrozi Cs dieksekusi oleh tim eksekutor Kejaksaan Agung tanpa disekap matanya. Mereka pun bisa melihat secara langsung peluru panas menghantam jantung.

Eksekusi dengan mata terbuka ini memang permintaan Amrozi Cs. "Ketiganya meminta tidak ditutup matanya," ujar Kapuspenkum Kejagung M Jasman Panjaitan saat jumpa pers di Gedung Kejagung, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta, Minggu (9/11/2008).

Dalam proses eksekusi yang berlangsung pukul 00.15 WIB dini hari tadi, ketiga pelaku bom Bali I tersebut bersikap kooperatif dan tidak melawan.

"Baik terpidana mati maupun keluarga sangat kooperatif. Terpidana mati tidak melakukan perlawanan ketika dilakukan eksekusi," kata Jasman.

Jasman menambahkan, ketiganya langsung tewas seketika saat peluru panas menghantam jantung. "Mereka ditembak di dada sebelah kiri tepat di jantung, dan terpidana tewas seketika," pungkasnya.

Sesaat setelah ditembak mati, ketiga jenazah langsung dibawa ke Poliklinik Nusakambangan untuk dilakukan otopsi.(anw/nrl)dikutip oleh: Alfa5

KRONOLOGI EKSEKUSI AMROZI, CS.


Kronologi Eksekusi Amrozi Cs Versi Kejagung
Hery Winarno – detikNews

Jakarta - Tiga terpidana mati Bom Bali: Amrozi, Ali Gufron alias Muklas, dan Imam Samudra, telah dieksekusi. Mereka dieksekusi dinihari tadi sekitar pukul 00.15 WIB.Bagaimana kronologi eksekusi dan apa yang terjadi pada detik-detik menjelang eksekusi? Seorang sumber detikcom di dalam LP telah menceritakan kronologi tewasnya ketiga pelaku bom Bali I tersebut.Di bawah ini kronologi versi Kejaksaan Agung yang disampaikan oleh Kapuspenkum Kejagung M Jasman Panjaitan saat jumpa pers di Kantor Kejangung, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta, Minggu (9/11/2008).Pukul 23.15 WIB (Sabtu (8/11/2008).Petugas jaksa eksekutor menjemput ketiga terpidana mati untuk dibawa ke lembah Lebay yang berjarak dua kilometer dari Lapas Batu Nusakambangan. Pukul 00.00 WIBKetiga terpidana mati siap dieksekusi dengan didampingi oleh jaksa sebagai eksekutor, satuan Brimob, rohaniawan serta dokter.Pukul 00.15 WIBEksekusi terhadap ketiga pelaku bom Bali dilaksanakan.Pukul 01.00 WIBJenazah dibawa ke poliklinik LP Nusakambangan untuk diotopsi dan dijahit bagian yang ditembak. Kemudian jenazah dimandikan oleh pihak keluarga dan dikafani juga oleh keluarga terpidana mati. Kain kafannya pun adalah kain kafan yang disediakan oleh pihak keluarga.Pukul 04.00 WIBJenazah disalati di masjid LP Nusakambangan.Pukul 05.45 WIB Serah terima jenazah dari petugas Kejaksaan kepada pilot yang membawa jenazah yang kemudian diserahkan ke pihak keuarga.Pukul 06.00 WIBTiga helikopter diberangkatkan dari Nusakambangan. Satu heli membawa jenazah Abdul Azis alias Imam Samudra yang akan diberangkatkan ke Serang, Banten. Dua heli menuju Lamongan. Satu heli membawa jenazah Amrozi dan Ali Ghufron alias Muklas dan satu lagi membawa keluarganya.Pukul 08.30 WIBHelikopter yang membawa Imam Samudra mendarat di Serang dan diserahterimakan kepada keluarga dalam hal ini diwakili oleh Agus. Lalu jenazah disalati dan dimakamkan.Pukul 08.55 WIBJenazah Amrozi dan Muklas mendarat di kampung halamannya di Lamongan, Jawa Timur.(anw/nrl) dikutip Alfa5